Kamis, 08 November 2012

Diet Rendah Garam

Pemberian diet rendah garam bertujuan membantu menghilangkan retensi garam/air dalam jaringan tubuhfan menurunkan tekanan darah pada hipertensi. diet ini diindikasikan untuk pasien dengan edema dan/atau hipertensi seperti pada gagal jantung, sirosis hepatis, penyakit ginjal tertentu, toksemia pada kehamilan dan hipertensi esensial.

Syarat diet ini adalah cukup kalori, protein, mineral dan vitamin. Jumlah natrium yang diperbolehkan disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam/air atau hipertensi, dan bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit.

Makanan biasa rata-rata mengandung 2.800-6.00 mg natrium sehari, yang ekivalen dengan 7-15 gr NaCl. Sebagian besar natrium berasal dari garam dapur, selebihnya dari bahan makanan asli. Diet rendah garam membatasi konsumsi garam dapur dan bahan makanan yang mengandung natrium tinggi. Rasa makanan dapat dipertinggi dengan menggunakan bumbu lain yang tidak mengandung natrium, seperti gula, cuka, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, laos, salam dan sebagainya. Makanan yang dikukus, ditumis, digoreng atau di panggang lebih enak dari pada yang direbus.

Diet rendah garam I (200-400 mg Natrium) diberikan pada pasien edema, asites dan/atau hipertensi berat. Dalam pemasakan tidak ditambahkan garam  dapur. Bahan makanan tinggi natrium dihindarkan. Diet ini mengandung 2230 kalori, 75 gr protein, 53 gr lemak dan 365 karbohidrat.

Diet rendah garam II (600-800 mg Natrium) diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan/atau hipertensi tidak terlalu berat. Pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam I. Dalam pemasakan dibolehkan menggunakan 0.25 sendok teh garam dapur (1 gr). Bahan makanan tinggi natrium dihindarkan.

Diet rendah garam III (1.000-1.200 mg Natrium) diberikan kepada pasien dengan edema dan/atau hipertensi ringan. pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam I. Dalam pemasakan dibolehkan menggunakan 0.5 sendok teh (2 gr) garam dapur.

(Sumber : Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, Media Aesculapius) 

1 komentar: