Selasa, 20 November 2012

Makanan Pasca Bedah

Tujuan pemberian makanan pasca bedah adalah mengusahakan agar keadaan pasien segera kembali seperti normal. Prinsip pemberian makanan, makanan diberikan secara bertahap, dimulaidari cair, saring, lunak dan biasa. Perpindahan makanan dari tahap ke tahap tergantung dari macam operasi dan keadaan pasien. Untuk pasca bedah kecil (pasca bedah ekstirpasi, tonsil, apendiks, hemoroid, hernia, struma, reduksi terbuka, ekstremitas distal dan sebagainya), makanan secepat mungkin kembali seperti biasa. Pada pascabedah besar (pascabedah saluran pencernaan dan diluar saluran pencernaan, seperti jantung, ginjal, ortopedi dan sebagainya), makanan diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan kemampuan pasien untuk menerimanya.

Makanan Pascabedah terbagi menjadi :

  1. Makanan Pascabedah I, diindikasikan untuk semua pasien pascabedah. Pada pascabedah kecil, diberikan setelah sadar atau rasa mual hilang, sedangkan pada pascabedah besar, diberikan setelah sadar, rasa mual hilang, dan ada terdapat tanda usus mulai bekerja. Pada diet ini, diberikan air/teh manis seperti pada makanan cair, rata-rata 15 kali sehari selama pasien tidak tidur. Makanan ini diberikan dalam jangka waktu sependek mungkin karenakurang dalam semua zat gizi. Nilai gizi makanan pascabedah I adalah pada 30 ml/jam terdiri dari Kalori 193, protein 0,7 gr, lemak 0,3 gr, karbohidrat 49 gr, cairan 450 ml. Pada 60 ml/jam terdiri dari Kalori 385, protein 1,4 gr, lemak 0,6 gr, karbohidrat 99 gr, cairan 900 ml. Pada 90 ml/jam terdiri dari kalori 578, protein 2,1 gr, lemak 0,8 gr, karbohidrat 148 gr dan cairan 1.350 ml.
  2. Makanan Pascabedah II, merupakan perpindahan dari makanan pascabedah I pada pascabedah besar saluran cerna. Pada pascabedah kecil dan bedah besar diluar saluran cerna dapat langsung diberikan makanan pascabedah III. Makanan ini diberikan berupa minuman manis, kaldu jernih, sirup, sari buah dan susu telur, rata-rata 16 kali sehari selama pasien tidak tidur, dengan jangka waktu sesingkat mungkin karena tidak cukup mengandung zat gizi. Air jeruk dan minuman yang mengandung Karbondioksida jangan diberikan. Nilai gizi makanan pascabedah II adalah pada 30 ml/jam terdiri dari Kalori 425, protein 19 gr, lemak 18 gr, karbohidrat 49 gr, cairan 500 ml. Pada 60 ml/jam terdiri dari Kalori 850, protein 38 gr, lemak 35 gr, karbohidrat 98 gr, cairan 1.000 ml. Pada 90 ml/jam terdiri dari kalori 1.280, protein 57 gr, lemak 53 gr, karbohidrat 147 gr dan cairan 1.500 ml.
  3. Makanan Pascabedah III, merupakan perpindahan dari makanan pascabedah I (pascabedah kecil dan bedah besar diluar sakuran cerna) atau makanan pascabedah II (pascabedah besar saluran cerna). Diberikan sebagai air, sirup, susu, sari buah, biskuit, sup, atau bubur saring tanpa bumbu merangsang. Minuman yang mengandung Karbondioksida jangan diberikan. Cairan tidak melebihi 2.000 ml sehari. makanan ini mengandung 1.990 kalori, 73 gr protein, 84 gr lemak dan 236 gr karbohidrat.
  4. Makanan Pascabedah IV, merupakan perpindahan dari makanan pascabedah III. makanan ini diberikan sebagai makanan lunak yang dibagi dalam 3 kali makan dan 1 kali makan selingan. Nilai gizi makanan ini adalah 2.046 kalori, mengandung 76 gr protein, 64 gr lemak, 295 gr karbohidrat.
  5. Makanan Pascabedah V, merupakan perpindahan dari makanan pascabedah IV. Diberikan kepada pasien dengan kapasitas lambung dan usus yang terbatas, seperti pada penyakit saluran cerna tertentu. Makanan ini diberikan sebagai makanan lunak yang dibagi dalam 6 kali makan dalam porsi kecil yang sama. Jumlah cairan bebas.
  6. Makanan Pascabedah Lewat Pipa Lambung, diberikan pada pasien yang oleh suatu sebab harus diberi makanan lewat pipa lambung, seperti pada pasien koma, terbakar, gangguan psikis dan operasi lambung. Makanan diberikan sebagai makanan cair, sebanyak 250 ml tiap 3 jam bila tidak tidur. Diharapkan makanan merangsang peristaltik lambung. Diet ini mengandung 1.864 kalori, 77 gr protein, 86 gr lemak, dan 197 gr karbohidrat. karena kurang besi dan vitamin, ke dalam makanan dimasukkan 8 mg preparat ferosulfat, 3 tablet vitamin B kompleks dan 150 mg preparat vitamin C.
  7. Makanan Pascabedah Lewat Pipa Yeyunum, diberikan kepada pasien bila oleh suatu sebab makanan harus diberikan lewat pipa yeyunum, misalnya pada pasien dengan tumor distal lambung, obstruksi/stenosis pilorus, dan pankreatitis akut. Diet ini diberikan sebagai makanan cair yang tidak membutuhkan pencernaan lambung dan yang tidak merangsang yeyunum secara mekanis maupun osmotis. Dalam sehari, dapat diberikan 320 ml susu cair, 480 ml air kapur (USP), 20 gr dekstrin maltosa, dan 200 ml air. Nilai gizi diet ini adalah 529 kalori, 20 gr protein, 24 gr lemak dan 49 gr karbohidrat. Cairan diberikan tetes demi tetes secara perlahan agar tidak terjadi diare atau kejang. Apabila pasien diare, volume kurangi, vitamin dihentikan beberapa hari, dan susu diganti dengan susu skim cair. Karena kurang besi dan vitamin, ke dalam makanan dimasukkan 8 mg preparat ferosulfat dan 3 tablet multivitamin A.

0 komentar:

Posting Komentar